Roman Empire Legend, there
was an incredibly beautiful maiden named Rhodanthe. Her beauty drew many
zealous suitors who pursued her relentlessly Exhausted by their pursuit,
Rhodanthe was forced to take refuge from her suitors in the temple of her friend Diana. Unfortunately, Diana became jealous. And when the suitors broke down her temple gates to get near their beloved Rhodanthe, she became angry turning Rhodanthe into a rose and her suitors into thorns.
Rhodanthe was forced to take refuge from her suitors in the temple of her friend Diana. Unfortunately, Diana became jealous. And when the suitors broke down her temple gates to get near their beloved Rhodanthe, she became angry turning Rhodanthe into a rose and her suitors into thorns.
Dalam
legenda Kekaisaran Romawi, disebutkan bahwa pada jaman itu hidup seorang gadis
yang sangat cantik bernama Rhodanthe . Kecantikannya menarik banyak pelamar yang
bersemangat mengejar Rodanthe tanpa henti . Lelah dengan mereka
yang selalu mengejarnya, akhirnya Rhodanthe terpaksa berlindung di kuil temannya
Diana .
Sayangnya , Diana malah menjadi cemburu, dan ketika para pelamar tiba di gerbang kuilnya untuk mendapatkan Rhodanthe kesayangan mereka , Diana menjadi marah mengubah Rhodanthe menjadi mawar dan pelamar yang mengejarnya menjadi duri .
Sayangnya , Diana malah menjadi cemburu, dan ketika para pelamar tiba di gerbang kuilnya untuk mendapatkan Rhodanthe kesayangan mereka , Diana menjadi marah mengubah Rhodanthe menjadi mawar dan pelamar yang mengejarnya menjadi duri .
( semestinya kita tak perlu iri atas kelebihan orang lain,...tapi itulah kehidupan, meski Rhodante telah dirubah menjdi mawar oleh Diana yang iri dan cemburu.., kecantikan dan keharuman mawar tetap abadi dan mempesona bagi siapapun yang melihatnya, dengan duri-duri yang menjadi pelindung kecantikannya, maka perlu kehati-hatian jika kita tidak ingin terluka saat memetiknya..., semua itu menjadikan bunga mawar begitu special, bagi siapapun pengagumnya...)
Greek legend, the rose was
created by Chloris, the Greek goddess of flowers. It was just a lifeless seed
of a nymph that Chloris found one day in a clearing in the woods. She asked the
help of Aphrodite, the goddess of love, who gave her beauty.
Dionysus, the god
of wine, added nectar to give her a sweet scent, and Graces, gave her
charm, brightness and joy. Then Zephyr, the West Wind, blew away the clouds so
that Apollo, the sun god, could shine and made this flower bloom. And so the
Rose was born and was immediately crowned the Queen of Flowers.
Menurut
legenda Yunani, mawar diciptakan oleh Chloris , dewi bunga Yunani, mawar saat
itu hanyalah berupa benih bernyawa yang Chloris temukan pada suatu hari di
tempat terbuka di hutan. Chloris lalu meminta bantuan dari Aphrodite , dewi
cinta , untuk memberinya kecantikan, meminta Dionysus , dewa anggur , untuk menambahkan
nectar3 untuk memberinya aroma manis, dan Graces memberinya pesona, kecerahan
dan sukacita . Lalu Zephyr , sang Angin Barat meniup awan, sehingga Apollo ,
dewa matahari , bisa bersinar dan membuat bunga ini mekar . Dan akhirnya pada
saat Rose tercipta, bunga ini pun dinobatkan menjadi Ratu Bunga .
(semua anugrah keindahan dan kebaikan ada
pada mawar, bunga yang benar-benar special..., berkah keindahan yang Tuhan
berikan, yang patut kita kagumi dan syukuri..., jika saja kita lebih memahami
makna yang terbaca dari bunga yang cantik ini..).
美しいバラ-Utsukushī bara
Hp@Rumahbunga_the
legend of Roses
No comments:
Post a Comment