Saturday, November 19, 2016

@Kastuba - Poinsettia


Kastuba - Poinsettia
(si cantik berdaun merah)

Sudah lama aku ingin memelihara tanaman berdaun merah yang cantik ini, tapi belum kesampaian juga, hingga hari Minggu pagi kemarin, pas melintas di daerah Cihideung arah Lembang aku baru bisa membelinya, itupun sebenarnya gak sengaja alias tak terencana, berawal karena jalur/arah Lembang yang akan aku lalui ke tempat yang aku tuju ditutup karena longsor, nah…dari pada gak jelas cerita di hari itu, jadi aku mampir saja di salah satu tempat penjualan tanaman hias, dan akhirnya kejadian deh aku jadi beli tanaman cantik ini.

Berhubung aku lupa nama tanaman ini, jadi aku tunjukan saja gambarnya yg memang telah lama aku simpan di hpku pada penjualnya, dari penjual itupun aku baru ingat alias paham, bahwa tanaman berdaun merah yang cantik ini namanya adalah “Kastuba”. Alhamdulilah … jadi nambah ilmu juga berbincang banyak hal tentang tanaman ini.,

Nah…ini dia penampakan tanaman Kastuba yang aku beli, aku cuma beli tanaman ini 2 pot saja, ( harga tanaman ini bagi aku pribadi sih memang lumayan, apalagi saat menjelang natal dan akhir tahun seperti ini, harga satu pot Bunga katsuba bisa mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 70 ribu, maklum banyak yang cari, harga bisa lebih murah sekitar Rp.20rb hingga 25rb/pot,  jika kita membelinya di bulan-bulan sebelumnya ). 



Oya.., aku juga beli beberapa polybag tanaman lainnya ( Alamanda, dan Morning glory) , keduanya adalah tanaman berbunga kecil merambat yang akan aku tanam untuk menghias pagar bambu hitam di OH (Orange House), supaya halaman belakang, samping dan depan OH semakin hijau dan asri, tentang tanaman merambat ini akan aku coba bahas di catatan lainnya di blog rumah bunga cantik  ini nanti.. InsaAllah… J

Seperti biasa dalam hal memahami apapun, caraku adalah “Learning by doing”, ( seperti dulu waktu aku memahami dan mengelola rumah bunga mawarku, strawberry atau tanaman lainnya), dan untuk tanaman “Kastuba” ini aku akan coba menanam dan memeliharanya dibarengi dengan bertanya pada orang yg lebih paham atau juga googling tentang hal yang berkaitan,  maklum aku bukan ahli tanaman, aku hanya pecinta tanaman yang tidak punya background ilmu apapun tentang tanaman).

Nah…, supaya lebih memahami tentang tanaman ini, berikut aku rangkum hal-hal yang berkaitan dengan tanaman “Kastuba”,  semoga bisa bermanfaat bagiku dan juga bagi siapapun yang tertarik dengan tanaman berdaun merah cantik ini…


Kastuba dan mitos
Ada beberapa mitos yang berkaitan dengan tanaman Kastuba, dalam salah satu mitos “Kastuba” adalah nama tokoh utama dalam mitos penciptaan, yang dipercaya suku Maya sebagai makhluk perkasa dari dunia lain.

Tak hanya dikenal bernama Kastuba, dalam bahasa Nahuatl, tanaman ini disebut Cuitlaxochitl yang berarti bunga kotoran.  Sedangkan dalam bahasa Spanyol, tanaman ini disebut disebut flor de pascua (bunga Paskah), flor de nochebuena (bunga malam Natal), atau arbolito de navidad (tanaman Natal).

Kebiasaan menjadikan Kastuba sebagai hiasan Natal dimulai dari legenda Meksiko. Konon, seorang anak miskin tidak mampu memberi hadiah Natal bagi Kristus. Di malam Natal, anak itu mencabut tanaman dari pinggir jalan karena teringat nasihat yang pernah didengarnya. Yakni apa pun hadiahnya asal diberikan dengan hati yang tulus, Tuhan pasti berkenan.

Ketika tanaman Kastuba dibawa masuk ke dalam gereja, daun-daunnya berubah menjadi merah dengan bunga berwarna hijau. Umat yang mengikuti misa merasa telah menyaksikan keajaiban Natal. Dari situlah Kastuba mulai dikenal sebagai bunga Natal.

Disamping itu ada juga kepercayaan pada sebagian masyarakat katanya Kastuba bisa mendatangkan hoki. Namun yang pasti keindahan tanaman bunga Kastuba sering digunakan untuk memperindah teras depan rumah, karena warnanya yg merah cerah dan cantik ini,  Kastuba  juga sering digunakan untuk dekorasi untuk even dan berbagai acara.

Di Indonesia Kastuba dikenal dengan daun si denok, dan di daerah parahyangan di kenal dengan nama Ki Geulis, keduanya mempunyai makna yang sama, yaitu daun yang cantik, di daerah jawa dikenal dengan mnama Godong Racun, dan di Bali dikenal dengan nama pohon Benggala.


Kastuba dan karakteristiknya

Kastuba termasuk dalam keluarga dari Euphorbia dan memiliki nama latin Euphorbia pulcherrima, berasal dari daratan amerika tepatnya di negara Meksiko dan pertama kali dibawa ke Amerika pada tahun 1825.

Kastuba adalah tanaman perdu dengan tinggi 60 cm dan dapat mencapai tinggi maksimal 6 meter. Daun tanaman Kastuba berbentuk oval dan memiliki panjang sekitar 8-17 cm,  sebenarnya daun Kastuba ini berwarna hijau namun karena daun bagian atasnya berwarna merah banyak yang mengira daun yang berwarna merah ini sebagai bunga.

Bunga Kastuba sendiri akan terlihat berkumpul di ujung batang, bunga tersebut tersusun dalam rangkaian dan tidak memiliki daun mahkota. Kemudian, di bagian bawah bunganya terdapat daun bagian atas yang disebut branchtea, yang mempunyai warna merah tua, merah jambu, dan putih.

Warna daun tanaman Kastuba akan berwarna merah saat masih muda dan akan berangsur menjadi hijau saat semakin tua, perubahan warna daun bunga Kastuba juga dipengaruhi lingkungan tempat penanaman tanaman Kastuba itu sendiri.


Deskripsi Kastuba
        Branchtea, artinya, daun mengalami bentuk dan warna. Daun muda berwarna merah menyala seperti bunga, dan berubah menjadi hijau bila sudah menua.

        Bunga Kastuba kini tidak hanya berwarna merah saja ada yang pink, pink kemerahan, pink keunguan, putih polos, dan putih kuning kehijauan. Ini semua berkat perkembangan teknologi dalam mengembangkan bunga Kastuba.

        Pada Bunga katuba, bunga muncul di ujung percabangan, disebut cyathium. Tinggi cyathium 1 cm, berwarna hijau dengan taju merah. Kelopak bungan hijau kekuningan, mahkota kuning kemerahan. Tangkai sari merah jingga, kepala sari merah.

        Buah berbentuk kotak dengan panjang 1,5 cm. Saat muda buah berwarna hijau dan menjadi coklat setelah tua.

Tanaman Kastuba menyukai daerah yang beriklim sejuk-dingin; akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut, sehingga kurang cocok ditanam disebagian besar daerah di Indonesia.

Di luar habitat asalnya, tanaman ini dibudidayakan di dalam rumah kaca atau indoor, karena tanaman Kastuba akan tumbuh dengan baik jika ditempatkan pada tempat yang tidak langsung terkena sinar Matahari. Namun demikian Bunga Kastuba tetap memerlukan sinar matahari , terutama sinar matahari pagi, adapun suhu rata-rata harian yang sesuai adalah 21 derajat Celsius, jika suhu lebih dari itu Kastuba cenderung memiliki masa hidup yang pendek.


Budidaya Kastuba
Ada dua jenis Kastuba yang banyak ditanam di Indonesia yaitu Kastuba daun merah dan Kastuba daun kuning. Akan sangat cantik jika kedua jenis ini ditanam pada pot dan ditempatkan bersebelahan.

Tapi sebenarnya ada juga Kastuba berwarna putih , warna daun Kastuba putih terlihat terang bila tersorot cahaya matahari, tapi sayangnya tanaman tersebut tidak terlalu menyukai sinar matahari. Hal ini di sebabkan pada pucuk daun tanaman Kastuba putih sangat sanggat minim kandungan pigmen klorofil.

Klorofil adalah pigmen senyawa yg terdapat pada daun. Fungsi klorofil dapat mengubah zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Karena rendahnya pigmen klorofil tersebut maka tanaman Kastuba putih sangat rentan terhadap sinar matahari yang mengenai daun, karena  itu bagi pemiliki tanaman Kastuba khususnya yg berwarna putih sebaiknya menempatkan tanaman tersebut di tempat yang teduh, supaya  daun tanaman Kastuba tidak gosong

Bila daun tanaman Kastuba putih sudah terlanjur gosong maka segeralah buang daun yg telah gosong tererbut, dengan cara menggunting, agar nantinya bisa cepat tumbuh daun yang baru


Proses Budi daya Kastuba  
 
Kastuba bisa diperbanyak dengan stek, cara ini merupakan cara pembiakan yang sederhana, cepat, dan menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya. 
  • Untuk melakukan stek bunga Kastuba ini pilihlah tanaman induk yang  sehat , pertumbuhan nya bagus , bebas dari serangan hama penyakit , dan juga dipilih yang bersifat unggul, potongan cabang yang tua direndam di dalam wadah berisi air sebelum ditancapkan ke dalam media tanam yang terdiri dari campuran tanah dan pasir.  ( sebelum dimasukkan ke wadah berisi air, getah yang ada pada batang harus dilap lebih dulu).

  • Setelah penyetekan berhasil, langkah selanjutnya adalah dengan menyiapkan pot dan media tanam. Media tanam terdiri dari sekam arang, tanah serta pupuk kandang. Perbandingan satu untuk pupuk kandang dan tanah, dan tiga untuk sekam arang (1 :1: 3), Ketiga bahan tersebut harus dicampur dengan rata lalu dimasukan ke dalam pot, lalu siram bibit yang baru ditanam tadi

  • Selanjutnya, tempatkan pot di area yang terlindung dari cahaya matahari. Atau, akan lebih baik jika ditempatkan di dalam ruangan seperti ruang tamu, misalnya. Jemur sesekali di area yang terkena matahari pagi agar tanaman tetap bisa melangsungkan proses fotosintesis.


Media Tanam Kastuba

Kastuba lebih menyukai media tanam yang tidak terlalu berat, adapun media tanam yg baik untuk Kastuba terdiri dari campuran media : tanah : pupuk kandang: sekam bakar (1:1:3). Setelah media tercampur rata masukkan ke dalam pot berukuran diameter 15cm .

Setelah itu bibit yang tadi sudah berkakar tanam pada media yang sudah siap, tapi sebelumnya buka dulu dari polybag atau seal pack. Bibit yang sudah tertanam semuanya siram dengan menggunakan gembor . (ceret besar, ujung pancurannya bertutup corong yang diberi lubang-lubang kecil, dipakai untuk menyiram tanaman) , lalu leakan  ditempat yang sudah disiapkan ,(digunakan paranet 60% intensitas nya ).

Notes: Paranet adalah alat perlengkapan alat pertanian sebagai alternatif pengganti dari Green House, yang saat ini banyak di gunakan karena memiliki fungsi yang sangat penting untuk melakukan pembibitan tanaman. alat ini umunya terbuat dari bahan yang mengandung polietilen berbentuk anyaman jaring plastik. Bahan Polietilen biasanya berasal dari nylon (senar) atau plastik. namun ada beberapa yang terbuat dari tambang dan kawat. Bahan tambang dan kawat jarang di minati oleh para penggiat tanaman, Karena tambang memiliki jarak antar lubang yang lebar saat di anyam sedangkan kawat mudah berkarat. Maka dari itu saat ini banyak para penggiat tamanan yang membeli alat ini karena memiliki sifat yang sangat aman bagi tumbuhan dan harga alat tersebut juga cukup terjangkau.


Perawatan Bunga Kastuba
Beberapa hal/perawatan yang harus dilakukan secara rutin yaitu :

1. Penyiraman :
Penyiraman dilakukan rutin setiap hari dengan konsentrasi 100 cc / pot , tetapi disesuaikan dengan kelembaban udara sekitar juga ,jika cuaca tidak terlalu panas , maka konsentrasi penyiramannya bisa dikurangi, intinya kondisikan media tanamnya tetap lembab tetapi tidak basah, biarkan cukup kering sebelum dilakukan penyiraman berikutnya.

2. Pemupukan :
Pupuk yang digunakan pada tanaman bunga Kastuba supaya baik proses pertumbuhannya, daunnya juga menjadi lebih lebar dan hijau, adalah pupuk yang kandungan unsur hara N nya besar.
Setelah tanaman mulai berbunga, beri pupuk dengan kandungan unsur fosfor tinggi. Asupan nutrisi cair dapat diberikan setiap bulan dari musim hujan, atau musim kemarau,  adapun  pupuk organik bisa diberikan secara rutin setiap 2 atau 3 minggu. Jika diperlukan bisa dilakukan penggantian media tanam.


3. Pencahayaan dan Suhu yang stabil
Kastuba memerlukan pencahayaan yang cukup sepanjang hari, namun tanaman ini lebih suka untuk tumbuh atau dibudidayakan didaerah dataran tinggi, yang berhawa sejuk.
Tanaman ini tumbuh sepanjang tahun dengan suhu minimal musim dingin 10 ° C / 50 ° F dan 15-20 ° C / 59-68 ° F dengan suhu stabil selama musim berbunga 


4. Pemekaran bunga:
Untuk pemekaran,  Kastuba membutuhkan waktu 6 sampai 8 minggu, pada moment ini kastuba harus dilindungi dari panas dan cahaya lampu taman atau lampu jalan, karena itu di malam hari untuk melindunginya dapat ditutupi dengan kardus atau kantong plastik hitam.

Dengan perawatan dan perlakuan yang baik dan teratur tanaman Bunga Kastuba akan tumbuh dengan baik dan sehat. Selain itu tanaman bunga Kastuba selalu akan tampil prima dan maksimal .

Namun kadang setelah dipelihara beberapa lama, Kastuba sering tidak mau lagi berdaun merah seperti waktu baru dibeli. Karena itu, tanaman kastuba perlu diletakkan di tempat gelap dalam jangka waktu lama agar mau berbunga. Di daerah tropis, tanaman yang tidak mau berdaun merah bisa diakali dengan menutup bagian atas tanaman dengan kain atau plastik hitam dan dijauhkan dari sinar matahari.


Manfaat dan khasiat daun Kastuba:

Selain penampilannya yang cantik, ternyata tanaman Kastuba juga mempunyai beberapa manfaat antara lain :
  • Menormalkan siklus menstruasi Haid yang tidak teratur, dapat diatasi dengan meminum ramuan kastuba,  Cara membuatnya, ambil 10 gram bunga kastuba, lalu  rebus               dengan 2 gelas air. Tunggu hingga mendidih dan airnya menyusut segelas. Biarkan dingin, minum saat pagi dan petang dengan takaran ½ gelas.

  • Mengatasi radang kulit, memar, iritasi dan peradangan kulit, Caranya : Ambil beberapa lembar daun Kastuba, cuci dengan air mengalir. Tumbuk atau giling hingga lumat. Terapkan pada bagian kulit yang bermasalah. Balut dengan kasa bersih, ganti 2 kali dalam sehari. Hentikan penggunaan, jika kulit melepuh.

  • Berguna bagi ibu dan bayinya Sifat galaktagog dalam daun Kastuba sangat membantu untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya yang masih kecil (balita). Cukup dengan minum air rebusan dari daun kastuba, dengan takaran secukupnya.

  • Mengobati luka baru, kastuba ternyata efektif untuk menyembuhkan luka yang baru terjadi pada kulit. Caranya, ambil getah dari tanaman Kastuba kemudian oleskan pada luka di kulit anda.


  • Membantu dalam mengobati TBC paru-paru Penyakit tuberculosis dapat diobati dengan minum air yang diperoleh dari rebusan bunga dan daun Kastuba. Minum dengan rutin setiap pagi dan malam hari, hingga gejala hilang


  • Mengobati gejala disentri Diare dan gejala lain yang timbul akibat penyakit disentri, dapat diredakan dengan racikan bunga Kastuba. Minum dengan rutin air yang didapatkan dari rebusan daun atau bunga ini, setiap hari sampai sembuh.
Tapi getah tanaman Kastuba ini bersifat iritatif dan dapat mengakibatkan lepuh kecil (vesikel) pada kulit anda. Jadi, hati-hati saat menggunakannya. Hindari konsumsi secara berlebihan, karena dapat mengakibatkan diare dan muntah. Patuhi takaran yang dianjurkan, atau konsultasi dengan ahli herbalis.


Demikian catatan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan tanaman “Kastuba” si daun merah yang cantik, semoga bermanfaat, meski ternyata cukup rumit juga, tapi tentunya akan terasa mudah jika kita melakukannya dengan cinta dan ketulusan, karena dengan cinta dan ketulusan Insa Allah tanaman yang kita rawat pun akan tumbuh sehat dan cantik.

@just wanna  share
Semoga bermanfaat …